Persyaratan Pembangunan Kebun Kelapa Sawit

a.        Bahan Baku
Bahan Baku merupakan unsur pokok dalam sebuah produk yang akan di hasilkan, semakin baik bahan baku maka semakin baik produk yang dihasilkan, begitu pola ketersediaan nya, sebab pembangunan sebuah pabrik merupakan investasi yang padat modal dan memerlukan dana yang cukup besar, serta man power yang akan di pergunakan  sehingga analisa pembangunan sebuah pabrik dalam hal ini PKS (Pabrik Kelapa Sawit) juga harus mencakup analisa ketersediaan bahan baku antara lain :
  1. Jenis Buah Sawit yang dihasilkan
  2. Kualitas Tandan Buah yang akan di olah
  3. Usia Produktif tanaman
  4. Transportasi angkut buah
 b.       Aksesibilitas
Dalam tahap aksesbilitas dilihat jarak (akses angkut buah dari kebun dan masyarakat sekitar) letak geografis kearah jalan utama ke pelabuhan terdekat, juga menghindari pemakaian jalan yang bukan milik perusahaan untuk menghindari berbagai konflik yang mungkin terjadi.

c.        Tata Letak
Untuk mendirikan suatu pabrik perlu dilakukan penataan di dalamnya atau disebut juga sebagai tata letak pabrik. Dalam tata letak pabrik Ada 3 (tiga) hal yang perlu diatur layout-nya, yaitu Tata letak Pabrik, Tata letak kantor dan Tata Perumahan.
  1. Jembatan timbang
  2. Penerimaan TBS dan penimbangan (Loading ramp)
  3. Bangunan Pabrik
  4. Tangki Timbun CPO
  5. Kolam penyediaan air
  6. Kolam Limbah
  7. Bangunan Kantor
  8. Laboratorium
  9. Bengkel
  10. Tempat ibadah dan pos jaga.
  11. Perumahan
LAY OUT PABRIK


d.       Kesehatan
Dari aspek kesehatan pembangunan harus mengacu pada kaidah Lingkungan dan Iklim ( penentuan Rona Awal sangat berpengaruh terhadap keberadaan  Pabrik yakni
  1. Arah angin dan Kecepatan angin
  2. Tingkat kebisingan
  3. Smelty/polusi bau kolam limbah)
  4. Arah effluent pond
 e.       Lokasi dan Topograpi  Survey
  1. Tanah (Fisik tanah gambut atau mineral dan type tanahnya berdasarkan peta Satuan Peta Tanah)
  • ·         Suitable Tanah Mineral atau Gambut
  • ·         Run Flow air pada musin penghujan (Level ketinggian dari sungai)
  • ·         Tingkat pemadatan atau timbun tanah
  1. Kecukupan air untuk proses produksi dan perumahan (penentuan Outlet Air, kecepatan air, debit air sungai, kedalaman sungai, panjang sungai. Kejernihan air)
  2. Kejernihan dan tingkat campuran air sungai (kualitas air visual)
  3. Topografi (peta top dan SPT)
  4. Luasan Areal lokasi Pabrik dan lingkungan pendukung
  5. Leveling tanah Pabrik
 f.         Ekonomi dan sosial
  1. Keberadaan Pabrik, jarak dari pemukiman warga minimal
  2. Pemanfaatan aliran sungai bagi masyarakat
  3. Support material yang ada.
  4. Sosial ekonomi masyarakat sekitar dan ketersedian Man Power Lokal
Sumber:  http://membangunkebunkelapasawit.webs.com

    Komentar

    Postingan populer dari blog ini

    Reuben Elishama, Si Macho yang Bertato

    PROPOSAL USAHA BUDIDAYA IKAN MUJAIR

    Potensi Kelapa Sawit di Kalimantan Selatan