Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2012

MANAJEMEN PANEN KELAPA SAWIT ~ BUJANG JUMENDANG

MANAJEMEN PANEN KELAPA SAWIT ~ BUJANG JUMENDANG

MAKALAH TENTANG PENYAKIT KULIT

Gambar
                                               MAKALAH TENTANG PENYAKIT KULIT DI SUSUN OLEH RONI WAHYUDI (110301002) FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN AGROEKOTEGNOLOGI UNIVERSITAS MEGOU PAK TULANG BAWANG 2012 PENDAHULUAN Kulit merupakan bagian dari tubuh manisia yang memikili banyak peran, antara lain Sebagai alat pengeluaran berupa kelenjar keringat, Sebagai alat peraba, Sebagai pelindung organ dibawahnya., Tempat dibuatnya Vit D dengan bantuan sinar matahari, Pengatur suhu tubuh., dan Tempat menimbun lemak. Selin itu juga kulit memiliki fungsi keratinasi. Proses keratinasi sel dari sel basal sampai sel tanduk berlangsung selama 14 sampai 21 hari. Proses ini dilakukan agar kulit dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Pada beberapa macam penyakit kulit proses ini terganggu, sehingga kulit akan terlihat bersisik, tebal, kasar dan kering.Kulit yang mengering ini kemudian akan menumpuk yang menjadi sisik yang disebut dengan penyakit Lamellar Ichthyosis. Penyakit Lamellar Ichthyosis kadang-kada

MAKALAH ANADONTIA

Gambar
MAKALAH ANADONTIA DI SUSUN OLEH RONI WAHYUDI (110301009) FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN AGROEKOTEGNOLOGI UNIVERSITAS MEGOU PAK TULANG BAWANG 2012 PENDAHULUAN      Anadontia Dentistry atau ilmu kedokteran gigi mencatat berbagai macam penyakit atau gangguan-gangguan pada gigi yang tidak dapat diremehkan karena penyakit tersebut menimbulkan ketidaknyamanan bagi penderitanya, baik dalam berpenampilan maupun pada kondisi kesehatan. Salah satu gangguan pada gigi adalah anodontia.  Anodontia atau dalam istilah kedokteran gigi disebut anodontia vera adalah gangguan pertumbuhan gigi yang disebabkan oleh jumlah gigi yang kurang dari normal, yang menurut tim ADA (American Dental Assosiation), dalam keadaan normal jumlah gigi dasar/susu adalah 20 dan gigi permanent sebanyak 32. Anodontia termasuk dalam kriteria gangguan maloklusi yaitu susunan gigi yang tidak beraturan dan hubungan gigi antara rahang atas dan bawah tidak ideal. Faktor-faktor penyebabnya : a.        Herediter b.       Gangguan metaboli

BUDIDAYAIKAN PATIN

Gambar
                                                BUDIDAYAIKAN PATIN                                  I.                    PENDAHULUAN  Ikan patin (pangasius sp.) yang terdapat di Indosia terdapat 14 spesies,namum tetap saja pangasianodon hypopthalmus yang berasal dari Thailand merupakan satu-satunya yang dibudidayakan di Indonesia   Dalam rangka memanfaatkan keanekaragaman hayati ikan air tawar Indonesia,khususnya potensi spesies ikan patin lokal untuk budidaya, sejak tahun 1996 telah dilakukan penelitian kerja sama dengan Uni Eropa. dimana spesies ikan patin ini, pangasius djambal bleker, 1846 telah menjadi calon komoditi budidaya baru karna potensi ukurannya yang besar ( bisa mencapai lebih dari 20 kg/ekor ). Penyebaran geografisnya yang luas serta popularitasnya diantara konsumen jenis ini di Sumatra dan pulau-pulau lain di Indonesia. Evaluasi budidaya secara teknis menunjukan banyak keunggulan yang bernilai lebih bagi aquaculture. Sedangkan sosialisasi pembudidayaan jenis ini telah