faktor penyebab kemiskinan


6/7.7 Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan
Faktor penyebab  kemiskinan atau mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan  menurut Emil Salim , yaitu:
a)      Tidak memiliki faktor produksi
Mereka umumnya tidak memilki faktor produksi sendiri,seperti tanah yang cukup,modal ataupun ketrampilan .Faktor produksi yang dimilki sedikit sekali sehingga kemampuan memperoleh pendapatan menjadi sangat terbatas.
b)      Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri.
Pendapatan tidak cukup untuk memperoleh tanah garapan ataupun modal usaha.Sedangkan syarat tidak terpenuhi untuk memperoleh kredit perbangkan, seperti adanya jaminan kredit dan lain-lain,sehingga mereka yang perlu kredit terpaksa berpaling kepada “lintah darat” yang biasanya meminta syarat pelunasan yang berat dan memungut bunga yang tinggi.
c)      Tingkat pendidikan mereka rendah,tak sampai tamat sekolah dasar.
Waktu mereka tersita habis untuk mencari nafkah sehingga tidak tersisa lagi untuk belajar.Juga anak-anak mereka tidak bisa menyelesaikan sekolah ,karena harus membantu orang tua mencari tambahan penghasilan atau menjaga adik-adik di rumah,sehingga secara turun-temurun mereka terjeratdalam keterbelakangan di bawah garis kemiskinan ini.
d)     Kebanyakaan mereka tinggal di pedesaan.
Banyak diantara mereka tidak memilki tanah,kalaupun ada maka itu sangat kecil sekali.Umumnya mereka menjadi buruh tani atau pekerja kasar diluar pertanian.karena pertanian bekerja dengan musiman maka kesinambungan kerja kurang terjamin.Banyak di antara mereka lalu menjadi pekerja bebas (self employed) berusaha apa saja.Dalam keadaan penawaran tenaga kerjayang besar, maka tingkat upah menjadi  rendah sehingga mengurung mereka di garis kemiskinan.Didorong oleh kesulitan hidup di desa maka banyak di antara mereka mencoba berusaha di kota (urbanisasi).
e)      Hidup di kota dengan kurangnya ketrampilan dan pendidikan
Banyak diantara mereka yang hidup di kota masih berusia muda dan tidak mempunyai ketrampilan (skill) atau pendidikan,sedangkan kota banyak negara sedang berkembang tidak siap menampung gerak urbanisasi penduduk desa ini. Apabila di negara maju pertumbuhan industri menyertai urbanisasi dan pertumbuhan kota sebagai penarik bagi masyarakat desa untuk bekerja di kota,maka proses urbanisasi di negara berkembang tidak  disertai dengan penyerapan tenaga dalam perkembangan industri.Bahkan sebaliknya,perkembangan teknologi di kota-kota negara berkembang justru menampik penyerapan lebih banyak tenaga kerja,sehingga penduduk miskin  yang pindah ke kota terdampar dalam kantong-kantong kemelaratan yang justru membuat mereka tambah miskin.


Faktor Penyebab Kemiskinan menurut Bank Dunia :
·         Kegagalan kepemilikan terutama tanah dan modal
·         Terbatasnya ketersediaan bahan kebutuhan dasar dan prasarana
·         Kebijakan pembangunan yang bias perkotaan dan bias sektor
·         Adanya perbedaan kesempatan di antara anggota masyarakat dan sistem yang kurang mendukung
·         Adanya perbedaan sumber daya manusia dan perbedaan antara sektor ekonomi (ekonomi tradisional versus ekonomi modern)
·         Rendahnya produktivitas dan tingkat pembentukan  modal dalam  masyarakat.
·         Budaya hidup yang dikaitkan dengan kemampuan seseorang mengelolah sumber daya alam dan lingkungannya.
·         Tidak adanya tata pemerintah yang bersih dan baik (good governance)
·         Pengelolaan sumber daya alam yang berlebihan dan tidak berwawasan lingkunagan   
Faktor-faktor Penyebab  Kemiskinan menurut  buku  ( Edis Suharto,Kemiskinan dan Perlindungan Sosial di Indonesia)
1.      Faktor Ekonomi
Yakni turunnya pertumbuhan ekonomi,akibat adanya inflasi,refresi dan sebagainya,menimbulkan kemiskinan ,sehingga kemsikinan relatiif  dam absoulut semakin bertambah.Kemiskinan akibat perekonomian dapat  diselesaikan diatasi dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang baik dan merata.
Disamping itu pertumbuhan ekonomi juga kelangkaan sumber-sumber daya ekonomi merupakan salah satu sebab timbulnya kemiskinan.

2.      Faktor Individual
Terkait dengan aspek patalogi, termasuk kondisi fisik dan psikologis di miskin.
Orang yang menjadi miskin karena adanya kecacatan pribadi,dalam arti fisik,mental(attitude),malas,tidak jujur,merasa terasing sehingga mereka tidak dapat mencari pekerjaan.

3.      Faktor Sosial
Kondisi-kondisi lingkungan sosial  yang menjebak orang menjadi miskin. Misalnya terdapat deskriminasi ,berdasarkian usia,jender,etnis,yang menyebabkan orang menjadi miskin. Termasuk dalam faktor ini ialah kondisi sosial keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi.

4.      Faktor Kultural
Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan. Faktor ini secara khusus sering menunjuk konsep “kemiskinan kultural” atau budaya kemiskinan.Menghubungkan dengan penelitianOscar Lewis  di Amerika Latin : bahwa memang ada apa yang disebut kebudayaan kemsikinan,yaitu pola kehidupan masyarakat yang mencerminkan pola hidup apatis,ketidak jujuran,ketergantunga,motivasi yang rendah,ketidak stabilan keluarga dsb.
Kebudayaan kemiskinan merupakan ciri dari suatu negara msikin .

5.      Faktor Struktural
Menunjuk pada struktur atau sistem yang tidak adil ,tidak sensitif,dan tidak accessible  sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin.Sebagai contoh , sistem ekonomi neoriberalisme yang diterapkan di Indonesia  telah menyebabkan para petani,nelayan,dan pekerja sektor informal  terjerat oleh, dan sulit keluar dari kemiskinan.Sebaliknya,stimulus ekonomi pajak dan iklim investasi  lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal  asing untuk terusdapat memumupk kekayaan.

Faktor-faktor Penyebab Kemiskinan yang lain :

Ø  Faktor Keluarga
Penyebab  keluarga bukan lagi faktor individu yang sering dilontarkan oleh kelompok yang mengatakan kemiskinan tidak akan timbul jika adanya kemauan kuat dari dirinya. Faktor ini menghubungkan kemiskinan karena keadaan dan pendidikan keluarga.
Ø  Faktor Agensi
Penyebab agensi sosial melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi. Misalnya, keputusan pemerintahan di suatu negara  untuk  berperang bisa menyebabkan turunnya kesejahteraan rakyat. Bukan hanya terjadi pada negara yang diserangnya, melainkan berdampak besar pula terhadap negaranya sendiri. Perekonomian dan kas negara yang seharusnya dianggarkan untuk perekonomian, pendidikan, dan kesehatan, akan terserap untuk kebijakan perang tersebut.



Sumber:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Reuben Elishama, Si Macho yang Bertato

PROPOSAL USAHA BUDIDAYA IKAN MUJAIR

Potensi Kelapa Sawit di Kalimantan Selatan