Kelebihan dan Kekurangan Mengkosumsi Minyak Kelapa Sawit Bagi Kesehatan
Kelebihan dan Kekurangan Mengkosumsi Minyak Kelapa Sawit Bagi Kesehatan
Minyak Kelapa Sawit |
Minyak Kelapa Sawit sepertinya memang tidak bisa hilang dari dapur masyarakat Indonesia. Minyak Kelapa Sawit ini memiliki Kelebihan dan Kekurangan yang perlu Anda ketahui.
Di Indonesia, minyak kelapa sawit biasanya digunakan untuk menggoreng makanan. Tidak hanya untuk urusan masak-memasak saja, minyak yang diperoleh dari buah pohon kelapa sawit ini juga dimanfaatkan dalam bidang industri, seperti untuk pembuatan kosmetik, sabun, pasta gigi, lilin, pelumas, dan tinta. Ternyata, minyak Kelapa Sawit yang sering kali disebut sebagai minyak sayur ini mengandung lemak jenuh dan tak jenuh, vitamin E, beta-karoten, serta diduga juga memiliki efek antioksidan.
A. Kelebihan Mengkonsumsi Minyak Kelapa Sawit :
Minyak kelapa sawit tidak hanya bermanfaat untuk goreng-menggoreng saja. Ada pula beberapa khasiat lain dari minyak kelapa sawit yang harus anda ketahui, meski kebenarannya masih harus dibuktikan dengan penelitian lebih lanjut.
1. Mengatasi kekurangan vitamin A pada tubuh
Menurut beberapa bukti, dapat sisimpulkan bahwa menambahkan minyak kelapa sawit ke dalam makanan anak-anak dan ibu hamil diduga dapat mengurangi risiko kekurangan vitamin A. Namun ada pula dosisnya, yaitu 2 sendok makan per hari untuk anak-anak yang umurnya kurang dari 5 tahun, 3 sendok makan per hari untuk orang dewasa dan anak-anak yang usianya di atas 5 tahun, dan 4 sendok makan per hari untuk ibu hamil atau wanita hamil.
2. Memberikan Perlindungan pada otak
Dalam sebuah studi, peneliti menemukan menemukan kesimpulan bahwa tocotrienol (jenis vitamin E yang ditemukan secara alami dalam minyak kepala sawit), diduga dapat melindungi otak dari perkembangan lesi pulpa alba (lesi materi putih) dan kelainan yang terlihat atau terdeteksi pada tes pencitraan otak. Lesi pulpa alba dianggap sebagai manifestasi penyakit pembuluh darah serebral (otak), sebagai gambaran berbagai derajat penuaan saraf dan kerusakan jaringan otak. Terlihatnya lesi pulpa alba dalam suatu tes otak sering kali menjadi pertanda bahwa meningkatnya risiko stroke, penyakit Alzheimer, dan penyakit Parkinson pada seseorang.
B. Kekurangan minyak kelapa sawit
Ada kelebihan maka akan ada pula kekurangannya. Walaupun katanya minyak kelapa sawit memiliki khasiat bagi kesehatan tubuh, tapi minyak kelapa sawit juga sering kali diduga menjadi biang kerok munculnya kolesterol dalam darah dan penyakit lain.
1. Memicu Penyakit jantung
Minyak kelapa sawit yang tinggi akan lemak jenuh dan mengkonsumsi makanan tinggi lemak jenuh dapat menaikkan kadar kolesterol dalam darah kita. Terlalu banyak kolesterol jahat LDL, maka dapat menyebabkan penumpukan lemak di arteri. Akibatnya, aliran darah ke jantung dan otak akan terhambat, sehingga akhirnya meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Menurut salah satu penelitian disebutkan bahwa peningkatan mengkonsumsi minyak kelapa sawit di negara-negara berkembang ada kaitannya dengan tingkat kematian akibat penyakit jantung koroner. Selain itu, menurut penelitian yang lainnya, mengganti minyak kelapa sawit dengan minyak sayur polyunsaturated nonhydrogenated diduga akan bisa mengurangi risiko terkena serangan jantung.
Oleh karena itu, kita sangat dianjurkan untuk menghindari atau membatasi pemakaian dan konsumsi sumber lemak dari minyak kelapa sawit, yang dianjurkan hanya sekitar 7% lemak jenuh dari total kalori harian yang boleh masuk ke dalam tubuh kita atau kurang dari 14 gram lemak jenuh tiap 2.000 kalori per hari.
2. Memiliki Racun
Akrolein adalah produk beracun dan berbau busuk hasil pemecahan dari minyak kelapa sawit. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa minyak kelapa sawit yang sudah pernah digoreng maka akan mengandung akrolein, walaupun jumlahnya tidak sebanyak pada minyak biji bunga matahari.
Jadi, agar jantung kita tetap sehat, mari kita mulai mengurangi dan membatasi pemakaian minyak kelapa sawit pada kehidupan sehari-hari kita.
Komentar
Posting Komentar